2 Ribu Orang Promosikan Batik Sebagai Warisan Budaya Malaysia

Koleksi Edward Hutabarat ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2014, Senin (21/10/2014).

TRIBUNNEWS.COM, KUALALUMPUR – Sebanyak dua ribu orang, mengikuti acara Batik Fun Walk di Kuala Lumpur, Minggu (24/11/2013), waktu setempat, untuk mempromosikan Batik yang diklaim sebagai bagian dari warisan budaya Malaysia.

Mereka mulai berkumpul sejak pukul 06.30, mengenakan pakaian batik berwarna-warni. Banyak dari mereka datang bersama keluarga mereka, dan ada yang datang membawa bayi mereka yang berusia tiga bulan.

Saliah Shababudin, 64, yang berada di tengah mereka, mengaku telah mengikuti acara ini selama lima kali berturut-turut.

“Saya selalu mengenakan batik, dan memastikan mengenakan pakaian yang berbeda setiap tahunnya. Menantu saya menjahit pakaian untuk saya setiap tahunnya,” ujarnya, setelah mencapai garis finish, seperti dikutip dari Thestarmalaysia.com, Senin.

Acara tahunan, yang berlangsung di Lanai di Malaysia Tourism Centre (Matic) di Jalan Ampang itu, mewajibkan peserta berjalan menuju garis finish sejauh 2,3 km mengenakan batik.

Di akhir acara panitia akan melakukan undian, dan membagikan dorprice bagi para peserta, dan lomba pakaian batik terbaik.

Ketua Yayasan Budi Penyayang Malaysia, Nori Abdullah, sebagai pihak penyelenggara mengatakan dia senang dengan banyaknya orang yang berpartisipasi dalam Batik Fun Walk.

“Ini luar biasa untuk melihat mereka mencoba sesuatu yang menyenangkan dan inovatif untuk menciptakan kesadaran atas batik yang telah menjadi warisan budaya kita untuk waktu yang lama,” tuturnya.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin, yang hadir dalam acara itu, juga mengaku senang melihat banyaknya pemuda yang mengikuti acara itu.

“Batik merupakan warisan budaya dan saya senang melihat banyak orang muda berpartisipasi untuk mempromosikannya,” katanya. (thestarmalaysia.com)